Headlines
Tampilkan postingan dengan label Puasa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Puasa. Tampilkan semua postingan

Tips Mengatasi Kekurangan Cairan Saat Berpuasa

Tips Mengatasi Kekurangan Cairan Saat BerpuasaSaat menjalankan ibadah puasa, tubuh tidak akan mendapatkan asupan makanan dan minuman. Dalam kondisi seperti itu, sangat wajar jika seorang yang sedang berpuasa merasa haus, apalagi bila ia beraktivitas di luar ruangan.

Rasa haus merupakan sinyal bahwa tubuh mengalami defisit cairan. Dalam kondisi haus, tubuh sebenarnya memiliki mekanisme alami yang mengatur keseimbangan cairan dalam tubuh. Namun begitu, untuk mencegah terjadinya dehidrasi, sangat penting artinya bagi mereka yang menjalankan puasa untuk memerhatikan pemenuhan kebutuhan cairan.

"Ketika kita haus, maka dalam batas tertentu tubuh mempunyai mekanisme menghemat pengeluaran, terutama menghemat pengeluaran urin atau air kencing. Proses tersebut terjadi melalui pengaturan keseimbangan air tubuh," kata Prof. Dr. Hardinsyah. MS, Gurus Besar Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia (FEMA), Institut Pertanian Bogor (IPB).

Hardinsyah menjelaskan, sekitar dua pertiga dari berat badan manusia adalah air. Air dalam tubuh manusia dibagi menjadi dua, yakni yang berada di dalam sel (cairan intrasel), dan di luar sel (cairan ekstrasel). Pada orang dewasa sekitar 60 persen cairan tubuh adalah cairan intrasel, dan 40 persen cairan ekstrasel.

Lantas, bagaimana cara untuk menyiasati supaya kebutuhan cairan dalam tubuh tetap terpenuhi saat puasa?

Hardinsyah menjelaskan, dalam kondisi normal, kebutuhan air saat berpuasa sebenarnya relatif sama saat seseorang tidak puasa. Pemenuhan kebutuhan cairan bagi yang berpuasa didapat melalui asupan atau konsumsi minuman makanan berkuah, yakni sejak berbuka (magrib) sampai menjelang imsak (terbit fajar).

"Secara umum, jumlahnya bagi orang dewasa adalah 2 liter (8 gelas) minuman sehari, terutama air putih. Jumlah ini dapat dipenuhi dengan minum 1 gelas saat berbuka, 2 gelas saat makan malam, 2 gelas antara makan malam dan menjelang tidur, dan 1 gelas sebelum sahur, dan 1 gelas saat, atau setelah sahur sebelum imsak. Satu gelas lagi dapat berupa satu mangkok sedang makanan berkuah pada saat bebuka (misal kolak atau jus buah atau koktail) atau satu mangkok sedang sup, soto atau sayur bening saat makan sahur," bebernya.

Hardinsyah mengungkapkan, pada orang-orang yang lebih menyukai minum teh, susu, atau kopi, maka 1-2 gelas air putih bisa diganti dengan jus, susu, teh, atau kopi. Dia juga menyarankan, jus yang kental sebaiknya diminum setelah berbuka. Sementara untuk susu, teh dan kopi bisa diminum sebagai selingan antara makan malam dan menjelang tidur.

Dalam dan luar ruangan

Kebutuhan akan air bagi mereka yang bekerja ringan di kantor berbeda dengan orang yang bekerja berat di lapang yang panas. Pengeluaran air tubuh bagi orang yang bekerja di lapangan yang panas akan lebih banyak melalui penguapan, pernafasan dan keringat dibanding orang yang kerja ringan dikantor.

Menurut Hardinsyah, peningkatan suhu lingkungan satu derajat Celcius dari suhu normal dapat meningkatkan sekitar 10 persen atau sekitar satu gelas kebutuhan air, belum lagi karena perbedaan aktivitas.

Ia mencontohkan kebutuhan cairan akibat perbedaan suhu lingkungan kerja sekitar 8 derajat celsius. Suhu 20 derajat di ruang AC dengan aktivitas ringan (banyak duduk) dibanding dengan suhu lingkungan kerja 28 derajat dengan aktivitas berat (banyak bergerak dan kerja otot) akan menyebabkan kebutuhan air tubuh berbeda sampai tiga liter air minum.

"Oleh karena itu, pada saat berpuasa sebaiknya diminimalkan bekerja pada suhu terik matahari dan berkucuran keringat," jelasnya.

Sementara itu, pada suhu dingin, air tubuh umumnya akan banyak keluar melalui permukaan kulit. Untuk mengatasinya, bisa menggunakan pakaian yang menutupi permukaan kulit tubuh termasuk tangan dan kaki, dan gunakan pelembab wajah atau kulit muka.

Puasa momentum detoksifikasi

Puasa menurut Hardinsyah bisa juga dimanfaatkan sebagai momentum untuk melakukan detoksifikasi (detoks) atau pembersihan racun dari tubuh. Untuk tujuan detoks maka diperlukan minum lebih banyak, dan diutamakan air putih atau air putih diselingi teh hijau atau jus buah segar tanpa gula atau youghurt.

"Bila pada umumnya kebutuhan air seorang dewasa muda adalah 8 gelas (2 liter) sehari maka saat puasa sambil detoks dianjurkan 9-11 gelas sehari," katanya.

Untuk pola konsumsinya, menurut Hardinsyah, bisa dilakukan dengan minum 1-2 gelas saat berbuka, 2-3 gelas saat makan malam, 2-3 gelas antara makan malam dan menjelang tidur, 1 gelas sebelum sahur, dan 2 gelas saat dan setelah sahur sebelum imsak. "Minumlah secara perlahan, jangan tergesa-gesa," tambahnya.

Kurangi Porsi Minum Teh Saat Puasa

Kurangi Porsi Minum Teh Saat PuasaTeh adalah minuman kesayangan semua masyarakat yang dikonsumsi beberapa kali dalam sehari. Tapi saat puasa sebaiknya kurangi porsi minum teh. Kenapa begitu?
teh adalah minuman yang bersifat diuretik, sehingga membuat seseorang lebih sering buang air kecil setelah mengonsumsinya.

Hal ini tentu saja mempengaruhi tubuh, karena garam dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh selama menjalani puasa akan ikut terbuang.

"Teh yang dikonsumsi bisa membuat seseorang buang air kecil terus menerus, sehingga membuat tubuh kekurangan cairan padahal saat puasa pun tubuh sudah kekurangan cairan,"

ada salah satu pasiennya yang mengeluhkan sakit nyeri di dadanya dan si pasien mengira terkena penyakit jantung. Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut ternyata diketahui bahwa ia tidak mengalami sakit jantung tapi kekurangan cairan.

Dalam pengakuannya pasien tersebut mengaku hanya minum teh saat puasa karena lebih pas di lidahnya. Menurut dr Kasim wajar sekali jika orang bisa terkena dehidrasi jika berlebihan minum teh saat puasa. Untuk mengatasinya adalah mengonsumsi air putih yang cukup dan mengurangi jumlah teh yang diminum.

Jika tubuh mengalami dehidrasi maka garam dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh selama menjalani puasa akan ikut terbuang. Padahal saat puasa orang tidak akan mendapatkan asupan cairan apapun hingga waktu berbuka. Hal inilah yang bisa membuat seseorang mengalami dehidrasi dan bisa berbahaya bagi tubuh.

"Orang yang mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan bisa juga ditandai dengan nyeri dada, nyeri otot, nyeri sendi dan juga kulit yang terlihat kusam," ungkap dokter yang menyelesaikan kuliah kedokterannya tahun 1987 ini.

Namun bukan berarti teh tidak boleh dikonsumsi sama sekali selama puasa, hanya porsinya saja yang jangan terlalu banyak terutama di saat sahur. Tapi ketika berbuka puasa teh manis bisa dikonsumsi secukupnya untuk menaikkan kadar gula darah.

Hal penting lainnya adalah jangan lupa pula untuk mengonsumsi air putih yang cukup terutama selama waktu berbuka puasa hingga menjelang sahur. Selain itu bisa juga ditambahkan dengan jus buah untuk menambah jumlah cairan dan serat di dalam tubuh

Keajaiban Buah Kurma untuk Puasa

keajaiban buah kurma untuk puasaPuasa bukan hanya kegiatan yang harus dilakukan untuk memenuhi kewajiban keagamaan. Di luar tujuan rohani, puasa juga dapat menjaga kesehatan apabila dilakukan dengan benar, misalnya mengatur pola makan. Dengan menurunkan porsi makanan berat, puasa Sebetulnya baik bagi lambung karena waktu makan lebih teratur, dan jenis makanan lebih terstruktur.

Hal ini disampaikan Achmad Chodjim, seorang penceramah yang biasa memberikan tausiyah pada beberapa event keagamaan. “Padatnya pekerjaan membuat kita tertekan. Ditambah lagi perut yang lapar, membuat puasa semakin terasa berat dan timbul rasa malas. Padahal, kalau semuanya diatur, kita tidak akan merasa depresi saat berpuasa,” ujar Achmad, Di kutip dari Kompas.com

Pertama-tama yang harus dilakukan menurut Achmad adalah tidak menganggap pekerjaan sebagai beban. “Saat berpuasa, beraktivitas seperti biasa. Jangan merasa sedang berpuasa sehingga tidak ada bedanya bekerja sambil puasa atau tidak puasa. Lalu, perlu diingat bahwa yang sedang berpuasa adalah kita, bukan orang lain. Jadi biarkan saja teman-teman kantor yang tidak berpuasa, makan di depan kita. Atau kalau harus meeting di luar kantor dan itu di tempat makan, tidak perlu protes,” jelas Achmad.

Menurutnya, saat berpuasa kita harus kuat dengan godaan. Kalau memang sudah niat, kita tidak perlu meminta orang lain ikut-ikutan puasa untuk menghargai kita. Justru kita yang harus menghargai mereka yang tidak berpuasa, dengan tidak membiarkan mereka kelaparan. Kelak kita akan terbiasa berpuasa dalam keadaan apapun, tanpa merasa depresi.

Achmad menambahkan, puasa sebetulnya hanya mengubah jam makan dari siang menjadi malam. Oleh karena itu, porsi makan ketika berbuka puasa juga tidak boleh berlebihan karena lambung akan mengalami kejutan sehingga bekerja lebih keras.

“Sebaiknya berbuka dengan yang manis, salah satu contohnya adalah kurma. Makan dua sampai tiga butir kurma dan air putih cukup untuk berbuka untuk mengantarkan perut yang kosong agar siap menerima makanan berat,” ungkap penulis sejumlah buku tentang spiritualitas ini.

Menurutnya kurma dapat menetralisasi lambung dan membantu proses detoksifikasi setelah sehari penuh berpuasa. “Setelah makan kurma dan minum air putih, Anda bisa sholat magrib dulu, bahkan bisa menunda makan sampai selesai sholat tarawih,” tambahnya.

Setelah itu, silakan mengonsumsi makanan berat dengan mengurangi karbohidrat. Sebab, meski kandungannya sedikit, namun karbohidrat memiliki ampas yang banyak. Memaksa mengonsumsi makanan yang berat dari segi karbohidrat akan membuat Anda merasa mengantuk setelah sahur dan berbuka, karena perut yang kosong dipaksa mengolah makanan-makanan berat.

Mengurangi porsi makanan berat, terutama karbohidrat, juga dapat membantu lambung bekerja lebih baik saat berpuasa. Selain itu, mengkonsumsi gula alami dari buah-buahan terutama kurma, dapat menambah daya tahan tubuh dan membantu masa penyembuhan setelah sakit.

Achmad mengungkapkan bagaimana orang-orang di daerah Timur Tengah yang gersang dapat menahan lapar dan haus dalam kehidupan sehari-hari karena kebiasaan mereka mengonsumsi kurma. “Di Arab, air minum itu langka. Maka masyarakat banyak mengonsumsi kurma untuk menghilangkan haus sekaligus lapar,” jelasnya.

Untuk menetralisasi lidah setelah berpuasa, orang gemar minum sirup. Namun, Achmad menyarankan untuk mengonsumsi kolak saja. Banyak iklan minuman sirup saat bulan Ramadan menurutnya kurang tepat, karena sirup tidak baik diminum setelah berbuka. Sesekali memang tidak apa-apa, tetapi kalau manisnya berlebihan dan diminum terus-menerus, sirup bisa merusak metabolisme tubuh.

Lagipula, kini kurma juga tak hanya bisa dikonsumsi sebagai buah biasa. Sudah banyak jenis kue yang terbuat dari kurma dan dijual di toko-toko kue atau pusat penjualan kurma. Mengonsumsi kue-kue yang terbuat dari kurma juga bisa dipilih untuk berbuka dengan makanan ringan tetapi sehat.

Last Post